Simak Berbagai Cara Grup MIND ID Kembangkan Wisata Bahari Hingga 2023 – Fintechnesia.com

FinTechnesia.com | Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID mengembangkan wisata bahari selama tahun 2023. Setiap anggota Grup MIND ID mempunyai cara dan strategi tersendiri dalam mewujudkan wisata desa bahari.

“MIND ID percaya pada satu bentuk latihan praktik penambangan yang baik “merupakan wujud keberlanjutan di bidang lingkungan hidup,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf, Jumat (12/1).

MIND ID PT Timah Tbk Group mengedepankan wisata bawah laut dengan berkomitmen menjaga ekosistem laut. Dan itu melalui program Coral Garden.

Melalui program ini, emiten berkode saham TINS ​​​​menanam dan melindungi terumbu karang dan biota laut. Program ini juga berperan sebagai pendukung sektor pariwisata dan perikanan di daerah tersebut.

Program Coral Garden yang dimulai sejak tahun 2021 ini menggandeng TINS® dengan berbagai mitra strategis. Seperti Komunitas Sayang Babel dan Koperasi Bina Sejahter (KUB). PT Timah Tbk juga mendorong masyarakat setempat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan, penyelaman, dan pemantauan.

Program ini akan mulai diterapkan di Pantai Penyusuk dan Pulau Putri (Gelombang 1) pada tahun 2021. Kemudian pada tahun 2022, Program Coral Garden akan dilaksanakan di Pulau Putri (Gelombang 2) dan Dusun Air Antu, Desa Deniang, Kabupaten Bangka.

Program Coral Garden telah mencapai berbagai keberhasilan, seperti mendukung industri pariwisata di kawasan Coral Garden. Banyak sekali wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan biota bawah lautnya. Tentu saja program ini membantu menjaga ekosistem laut agar tetap lestari.

Grup MIND ID lainnya, PT Bukit Asam Tbk, juga melakukan konservasi terumbu karang. Sejak 2016, emiten berkode saham PTBA ini telah melakukan penanaman terumbu karang di Pulau Pahawang di Pesawaran, Lampung.

Baca juga: Melindungi lingkungan, MIND ID bertujuan untuk mengurangi emisi hingga 5,3 juta ton CO2

Pada 18 Maret 2023, telah dilakukan penanaman 160 bibit berbagai jenis karang antara lain Acropora pulchra atau Formosa, Acropora subglobra, Acropora grandis dan Mortipora turgescens atau Emping Coral. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan perusahaan dan Lampung Underwater Community (LUC).

Konservasi terumbu karang ini menggunakan bibit dari penanaman terumbu karang tahun sebelumnya. Namun ada juga benih yang dibeli dari masyarakat.

Dengan program ini, PT Bukit Asam Tbk turut serta menjaga keindahan pemandangan bawah laut dan pesisir pantai Provinsi Lampung yang sudah terkenal di luar negeri. Selain menjaga terumbu karang, PT Bukit Asam Tbk juga rutin membudidayakan mangrove dan mengolah sampah di pesisir pantai untuk menjaga ekosistem laut.

Selain itu, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga membantu menjaga ekosistem laut dengan melibatkan masyarakat lokal. Unit Usaha Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka menyelenggarakan pendirian pembibitan karang dan transplantasi terumbu karang di Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaa.

Dengan melibatkan masyarakat sekitar, perusahaan berkode saham ANTM ini berharap bisa sukses pembibitan karang dan transplantasi terumbu karang bermanfaat bagi keberlanjutan penghidupan masyarakat. Selain itu, program ini diharapkan dapat mendukung upaya pemulihan ekosistem laut di Desa Hakatutobu secara cepat.

Sejak tahun 2016, Antam telah melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang di Hakatutobu bersama komunitas pecinta alam laut di Kolaka (Kapal). Saat itu, hingga tahun 2018, mereka masih menggunakan metode meja dan potongan karang sebagai media tanam karang.

Selanjutnya pada tahun 2021, metode baru struktur rangka laba-laba yang menyerupai jaring laba-laba mulai digunakan. Cara ini secara signifikan meningkatkan peluang kelangsungan hidup terumbu karang. Selama percobaan, beberapa spesies mampu tumbuh seperti Acropora, Porites dan ada dua spesies lainnya yang mampu tumbuh dan bertahan hidup di air laut.

Tak ketinggalan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) juga berkomitmen mengedepankan pelestarian lingkungan. Inalum melaksanakan program konservasi di kawasan Danau Toba dan pesisir timur Sumatera.

PT Inalum berkembang di pantai timur Sumatera Utara ekowisata Pantai Mangrove Bersejarah, Desa Perupuk, Kabupaten Batu Bara. Sejak tahun 2014, perusahaan telah menyelamatkan 20 hektar (ha) lahan mangrove, dimana 5 hektar digunakan sebagai lahan tanam dan 15 hektar lainnya dikonservasi untuk lahan yang sudah ada. Dalam sembilan tahun, PT Inalum menanam 51.000 bibit mangrove.

Masih di pesisir timur Sumatera Utara, Inalum membuat program edukasi masyarakat terhadap burung migran air. Setiap tahun program ini diadakan di Desa Lalang dan Desa Pupuk Kabupaten Batu Bara.

Uniknya, kawasan yang berdekatan dengan smelter Kuala Tanjung ini dikunjungi 30 jenis burung migran setiap tahunnya. Mereka bermigrasi dari belahan bumi utara ke selatan.

Untuk menjaga siklus tahunan tersebut, PT Inalum membuat program ekowisata birdwatching. Program ini juga berfungsi sebagai sosialisasi peraturan desa tentang perlindungan unggas air yang bermigrasi.

Anggota MIND ID Group lainnya, PT Freeport Indonesia (PTFI), juga turut serta mendukung pembangunan World Totem Park dengan menyumbangkan dua buah totem Kamoro asal Papua. Kedua totem tersebut adalah Mbitoro dan Wemawe.

Totem tersebut tingginya sekitar 8 meter dengan diameter 1 meter. Kedua totem ini merupakan totem Kamoro tertinggi dan terbesar yang pernah dibuat.

Kedua tiang totem yang akan dipajang di taman ini diselesaikan oleh pemahat Kamoro yang didukung oleh Yayasan Maramowe. Pemasangan tiang totem dilakukan oleh dua orang perwakilan suku Kamoro dalam waktu yang bersamaan untuk memastikan penempatannya benar dan sesuai dengan adat istiadat Kamoro.

Pemberian totem Kamoro juga merupakan wujud komitmen perusahaan untuk turut serta melestarikan karya seni dan budaya salah satu komunitas asli Papua yang tinggal di sekitar perusahaan. Totem Kamoro yang dipajang di taman akan membuka akses pengunjung untuk melihat dan merasakan keindahan seni dan budaya Papua jauh dari tempat asalnya.

World Totem Park merupakan bagian dari Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan di Kecamatan Pangururan, Samosir, Sumatera Utara. Selain sebagai sarana edukasi, World Totem Park juga bisa menjadi simbol persahabatan antar budaya dan negara. (kai)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *